Luar Negeri

Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. (Roma 12:1)

Tindakan yang sering kita lakukan berulang-ulang maka pada umumnya akan kehilangan makna dari apa yang kita kerjakan sebagai contoh makan. Sehari kita makan minimal 3 kali, kita tidak akan merasakan bagaimana makna dari makan sebelum kita benar-benar dalam kondisi yang kritis dari bahan makanan. Dalam kondisi yang demikian kita baru tahu begitu berharganya makan tersebut.

Setiap hari minggu kita datang ke gereja. Berminggu-minggu, berbulan-bulan, hingga bertahun-tahun kita datang ke gereja, mungkin sudah tak terhitung lagi berapa banyak kita sudah datang ke gereja.

Apakah tindakan yang kita lakukan tersebut untuk datang ke gereja telah menghilangkan makna atau menambah makna dari ibadah kita ? ini pertanyaan yang harus kita jawab.

Coba kita mengingat bagaimana minggu akhir ini saat kita datang ke gereja ? apakah kita bersemangat datang ke gereja ?, apakah kita menyanyikan lagu dengan sepenuh hati?, apakah kita mendengarkan pemberitaan firman dengan menyimaknya dengan sungguh-sungguh? dan apakah kita telah mempersiapkan persembahan minggu dengan persiapannya ? Sekarang, coba kita bandingkan bagaimana pertama kalinya anda datang ke gereja pada saat anda mengalami kasih Allah yang mula-mula ? Apakah mengalami perbedaan.

Kita diingatkan pada hari ini supaya kita mempersembahkan tubuh ini, selama kita masih hidup sebagai ibadah kita bagi Tuhan, khususnya pada ibadah kita di hari minggu.

Renungan dan Penerapan


Kejadian 15:7 Lagi firman TUHAN kepadanya: "Akulah TUHAN, yang membawa engkau keluar dari Ur-Kasdim untuk memberikan negeri ini kepadamu menjadi milikmu.

Hidup ini adalah sebuah misteri dan penuh dengan teka-teki. Mengapa saya sebut dengan misteri dan teka - teki ? karena banyak kejadian dalam hidup ini tidak dapat kita terka dan prediksi. Berbicara soal panggilan Allah kepada hidup kita. Allah bisa memilih orang-orang yang tidak masuk dalam pemikiran kita.

Abraham adalah salah satu tokoh yang kita ambil contoh pada hari ini. Ditinjau dari usia, profesi dan tempat dimana dia tinggal sudah dapat disimpulkan dia sudah bukan orang yang "sedang mencari" dia sudah berusia, mapan dan tinggal di kota yang tergolong metropolis. Dengan kata lain, Abraham sudah mapan dan nyaman. Tidak banyak dari antara kita meresponi panggilan dari Allah melalui pembimbing rohani untuk terlibat pelayanan oleh sebab kita mapan.

Berani meletakan apa yang di miliki untuk mengikuti apa kata Tuhan, itu adalah kata kunci mengapa Allah menjadikan dia di antara tokoh besar sekaligus bapak bagi orang percaya. Kepercayaannya kepada Tuhan melampaui, kepercayaanya yang dia miliki. Kepercayaanya kepada Tuhan menjadikan Tuhan mencintai Abraham. Kepercayaanya kepada Tuhan membuat Allah mengasihi dia.

Renungan dan Penerapan


 
Sinode Gereja Kristen
Perjanjian Baru
  • Address:
    MDC Hall, Wisma 76 Lt. 26
    Jl. S. Parman Kav. 76 Slipi
    Jakarta Barat 11410
  • Phone: (+6221) 53690033
  • Fax: (+6221) 53690055
 
 
© 2016. «GKPB MDC